Saturday, February 10, 2018

Jika Saya Presiden Dirjen Pajak Saya Bubarkan

Jika Saya Presiden Dirjen Pajak Saya Bubarkan   



Awalnya saya ingin menjadi presiden, tapi rasanya sulit untuk di capai. Banyak angan-angan yang rasanya ingin di sebarkan, tapi baru sebatas impian. Jika saya presiden, terbesit dalam pikiran saya yang pertama kali saya bubarkan Dirjen Pajak. Kenapa?.
         Ketidak puasan masyarakat ‎terhadap pelayanan negara saat ini cendrung membengkak dari pada puasnya. Tentunya pasti ada masalah yang menjadi penyebabnya, wajar-wajar saja jika masyarakat beragumen dan berharap ada respon, maupun memiliki pendapat sendiri, namanya juga negeri demokrasi.
           Awalnya, semua operasional negara saat ini dibiayai sepenuhnya oleh masyarakat. Pengorbanan masyarakat tidak hanya sebatas harta maupun benda, bahkan tidak sedikit nyawa yang menjadi taruhan untuk merebut negara ini dari koalisi penjajah.
             Nah, sekarang sudah berapa puluh tahun kita melawati batas itu. Tapi mengapa masyarakat khususnya saya masih merasa di jajah ?. Itu karena saya anggap negara kita tidak pede, kurang mandiri dan hanya mengadopsi sistem jajahan yang menyedot darah, lendir dari tubuh sendiri. 
        Kita sekarang tinggal di negeri sulap yang mampu jalan di tempat, bahkan terpuruk karena energi dan gizinya sudah habis tersedot untuk mengeluarkan peluh yang bau menyengat.
          Tidak jarang kita melihat pemberitaan masih banyak warga miskin, warga terlantar, pengangguran, rumah tidak layak, pengemis, gembel, anak putus sekolah, bahkan warga tidak bisa berobat akibat tidak punya biaya.
         Di sisi lain, masyarakat dibebankan dengan se-gudang pajak yang terus dijejalkan sejak lahir hingga mati masuk ke Liang Lahat. Mungkin cita-cita saya terlalu tinggi untuk menjadi presiden, tapi mungkin ide saya, bisa menjadi morfin bagi masyarakat berfikir atau penerus saya mendatang.
        Banyaknya pajak dibuat hanya untuk menghasilkan peluh keringat, membuat masyarakat capek dan jenuh. Stop perbudakan mental, masyarakat bukan lagi aset sumber kekayaan pribadi. Pajak bumi bangunan, pajak kendaraan, pajak penghasilan, Pajak pemakaman Umum, pajak, pajak, pajak dan Pajak.
        Membuat kaum ibu-ibu sering bertengkar dengan suaminya di rumah. Warga di doktrin lebih penting pajak dari pada kenyamanan, keamanan, ‎serta santapan pagi bersama keluarga. Selama ini warga terus diprogram oleh beragam informasi, "Fungsi Pajak Membangun Negara"  Faktanya, seluruh perusahaan yang dibangun dan di kelola negara di negeri ini seperti renternir dan vampir yang selalu menghisap darah setiap korbannya.
          ‎Listrik negara bayar, gas subsidi negara bayar, sekolah negara bayar, kuliah negara bayar, jalan tol bayar, transportasi umum negara bayar, telekomunikasi negara bayar, rumah sakit negara bayar, semuanya tidak ada yang gratis. 
       jika sudah lepas dari penjajahan, semestinya negeri kita sudah mandiri mampu menanggung seluruh kebutuhan masyarakat. Walaupun tidak secara spesifik, mungkin negara bisa memenuhi dulu kebutuhan ‎pokok yang diperlukan warganya.
         Masa saya mendatang tidak akan ada lagi pajak, pajak, pajak. Sistem kita membuat masyarakat sekarat, penerapan pajak sama dengan memenggal kepala saudara sendiri. Di masa depan, hanya ada pengelola uang negara, semua warga berhak mendapat uang negara yang di dapat dari bumi mereka sendiri.
         Hasil pengolahan Kekayaan alam di bagi rata, deportasi semua perusahaan asing, negara monopoli semua bidang, mandiri di masa mendatang. Semua masyarakat di jadikan pegawai negara, walau dalam kandungan sudah mendapat upah.
            Jika ada yang bertanya, operasional negara nantinya dari mana. Cukup dari zakat saja, karena zakat tidak membebani rakyat di pumut satu tahun satu kali. Banyak zakat yang bisa di serap 2,5 persen penghasilan, atau 2,5 persen dari harta yang di pendam, zakat kebun, tizaroh dan penghasilan lainnya.
        Pembangunan merata dilakukan, masyarakat merangkap pegawai sekaligus pemilik negara. Mereka bisa diberdayakan dalam semua bidang, pembangunan, budi daya, perkebunan, teknologi, keamanan, meliter, dengan satu visi dan misi, demi Kesejahteraan bersama.
         Apakah ide ini bisa di wujudkan, itu sulit diprediksi karena waktu berjalan sangat cepat. Semua warga, miskin, kaya, tua dan muda punya peluang dan kesempatan yang sama. Pendidikan diperlukan untuk membuat pemikiran lebih terbuka, pendidikan bukan membuat pendidik dan yang didik menjadi terpaksa.
          Anda bebas berimajinasi dan mengungkapkan ekpresi untuk menyongsong masa mendatang. Mungkin begitulah segelintir impian yang tersandung dalam kata-kata. Semoga menjadi kenyataan.
   
          

Saturday, May 28, 2016

Arwah Bidan Cantik Leolita, Minta Pembunuhnya ditangkap

MUARA TEBO-Kematian tidak wajar Bidan Anita Leolita (23), yang ditemukan tewas tergantung di rumah dinas klinik PT RAU di Desa Sungai Lali, Kecamatan Serai Serumpun‎, Jambi, terus diusut keluarga. 
     Kendati telah satu tahun berlalu, Keluarga mengaku kerap di datangi arwah korban yang meminta pertolongan agar kasusnya diungkap dan menangkap pelaku pembunuhnya.‎
      Awalnya kecurigaan keluarga korban muncul dari keganjilan atas penemuan jenazah korban yang tergantung pada seutas tali nilon di palang pintu rumah dinasnya.
     Keluarga korban menyatakan, kejagalan ditemukan pada bekas jeratan penuh yang melingkar pada leher korban, sedangkan tali tersebut hanya menggantung di leher bagian depan. ‎
    Saat tergantung selama empat hari, tubuh korban tidak menjulurkan lidah keluar, sedangkan posisi kaki masih menopang dan berdiri di atas kursi.‎ Handphone korban juga ditemukan sedikit jauh dari tubuh, persisnya di atas kasur dengan bercak darah.
     Informasi yang dihimpun pihak keluarga korban saat penemuan jenazah, pintu depan rumah dinas tersebut terkunci dari depan. Sedangkan pemegang kunci ada tiga orang, satu di rekan korban dan satu lagi di asisten maneger kebun.
     "Kami tidak menemukan kunci pintu dari dalam rumah, padahal saat dibuka pintu di dobrak," kata Jaya keluarga korban (28/5/2016). Sembari menuturkan, jemuran korban tetap terjemur rapih di depan rumah dan semua kondisi lampu menyala.
      Pihak keluarga mengaku cukup shock atas kejadian itu, apa lagi setelah pihak kepolisian menghentikan penyelidikan dan menyatakan korban murni tewas bunuh diri. Cerita Adik kandung korban, selama satu tahun ini pihak keluarga mengaku sering di datangi korban dalam mimpi.
     Bahkan ada sejumlah kerabat mereka yang kesurupan, " Kalau dalam mimpi dia (leolita,red) bilang diperkosa tiga orang lalu di bunuh, setelah tewas baru digantung pakai tali. Dia minta pelakunya di tangkap," ucap kerabat korban.
     Keluarga Leolita membantah, jika korban sempat terlibat masalah dengan sang pacar dan mengirimkan pesan berantai yang menyatakan ingin mengakhiri hidupnya kesejumlah kerabat. Pasalnya, pihak keluarga selalu melakukan komunikasi dan korban selalu mencerikan semua kedala yang dihadapi.
    "Satu hari sebelum Los kontak, kakak cerita lewat hendphone dia tidak betah tinggal di lokasi PT dan mau berhenti kerja. Itu karena ada orang dilokasi perusahaan yang terus mengejar dia, menyatakan suka dan ingin menikahi dia, tapi ditolak," ujarnya.
    Saat ini, pihak keluarga masih mengupayakan untuk membongkar kasus itu kembali, melalui jalur hukum. Kendati pihak kepolisian telah memvonis korban tewas bunuh diri.(jil)

Friday, May 27, 2016

Bidan Cantik Diduga Tewas Dibunuh Lalu Digantung

Bidan Cantik Diduga Tewas Dibunuh Lalu Digantung
//Keluarga Temukan Kejanggalan

MUARA TEBO-Satu tahun kematian bidan cantik Anita Leolita yang ditemukan tewas tergantung di rumah dinas klinik PT RAU di Desa Sungai Lali, Kecamatan Serai Serumpun‎, masih menyimpan sejumlah misteri. ‎Pihak keluarga menolak kesimpulan yang menyatakan korban tewas bunuh diri. Keluarga korban menuntut kasus ini kembali diungkap, lantaran banyak kejanggalan yang ditemukan dalam kematian korban.‎ ‎Hasil penyelidikan pihak kepolisian, korban dinyatakan murni tewas bunuh diri menggunakan seutas tali nilon jemuran warna biru sepanjang lima meter yang digantungkan di atas palang pintu kamar sang bidan. ‎Ditambah lagi dengan bukti ditemukannya sejumlah pesan singkat dari handphone korban yang ditujukan kepada pihak keluarga dan pacar korban yang menyatakan tidak bisa hidup jika sang pacar menikah. ‎Keluarga korban menyatakan, kejagalan ditemukan pada bekas jeratan penuh yang melingkar pada leher korban, sedangkan tali tersebut hanya menggantung di leher bagian depan. ‎Saat tergantung korban juga tidak menjulurkan lidah, posisi kaki korban masih menopang di atas kursi dan handphone korban ditemukan di atas kasur dengan bercak darah.‎ Dugaan itu menguatkan alibi pihak keluarga, jika korban bukan tewas bunuh diri tapi sengaja dibunuh dengan cara dijerat mengunakan seutas tali dari arah belakang.‎ "Kemugkinan korban di jerat dari arah belakang, sehingga lidah menarik ke dalam. Untuk menghilangkan barang bukti, bisa saja pelaku merekayasa agar korban terlihat tewas bunuh diri," ucap Jaya adik kandung korban, kemarin (28/5/2016).‎ Meskipun sudah satu tahun kasus bidan cantik ini berlalu, pihak keluarga mengaku tetap tidak menerima hasil kesimpulan yang menyatakan korban tewas bunuh diri. "Kami minta kasusnya di ungkap lagi," pintanya. ‎Pemberitaan sebelumnya, Anita Leolita ditemukan tewas tergantung, Sabtu (23/5/2015) ‎sekujur tubuhnya sudah menghitam dan membusuk lantaran empat hari ditemukan setelah tewas. Beberapa warga setempat mengatakan banyak hal mencurigakan dari tewasnya Anita. Berbagai isu miring pun mengiringi kematian perempuan yang belum menikah ini. Seorang warga di sekitar tempat lokasi kejadian perkara yang tak mau disebut namanya, mengatakan ada bercak darah di celana korban. Hal ini membuat warga sekitar menduga-duga bahwa Anita bukan bunuh diri. Melainkan korban pembunuhan. "Bahkan ada yang bilang mungkin diperkosa laku dibunuh," kata warga.‎ (jil)

Sunday, November 29, 2015

“Bukan salah ibu mengandung tapi salahke bapak yang punyo burung,”

Malik kawan sebelah rumah aku yang kurus, jangkung tejolor dak laku-laku samo betino pernah cerito.  Apo cerito dio? Mak inilah ceritonyo.
“Bukan salah ibu mengandung tapi salahke bapak yang punyo burung,”
suatu pagi kami ngopi bareng, suasana pagi cukup pantes kalu untuk nyantai, ujan deras turun dari pucuk langit dak berenti-renti, angin kenceng niup-niup rumah sampe-sampe pager pacak nutup dewek, ditambah bunyi petir bedendam-dentum.Ai cocok nian nyantai di rumah sambil ngudut, plus kopi anget di pagi hari.
Singkat cerito, Malik curhat soal betino, dio ngmong la banyak pengalaman soal betino, kelakar dio sering gonta-ganti pacar, sampe-sampe emak pacarnyo yang ngari kerumah buat jodohke anaknyo samo dio.Omongan malik setengah tiduk biso dipercayo, sangkin hebat becerito kito becak dihipnotis. Pokoknyo, intinyo percayo bae.
”Broo,,,kau tau dak Luna Maya tu mantan aku,” kelakar malik yang aku anggap gilo. Tapi idak sampe disitu bae, ruponyo, malik nyiapke Hp yang ado gambar dio lagi bepegangan tangan samo Luna Maya beduo.
“Cacam,,,,asli nian apo broo,,,” seraso dak percayo.“Iyo broo,,,,asli. Aku pernah tinggal di Jakarta dulu,” pakam omongan Malik semakin gilo. Ruponyo bukan foto ini bae yang ditunjukenyo, dio jugo nunjuke beberapo foto lainnyo, di Hp nyo banyak foto samo artis Nikita Wili, Marsanda, cinta laura, Putri titian, sampe Nabila Syakib.
Bedentam-dentum petir nyamber makin kenceng tedenger, Malik ngajak pindah duduk dari teras depan pindah ke dalam ruangan tamu. Dio ngomong nak nunjuke rahasio dio yang lainnyo. Ok lah,,, aku turuti bae, siapo tau ado nian ilmu yang pacak aku dapet dari dio.
Sudah pindah kedalam ruangan, suasana agak anget dikit, idak sedingin di luar tadi. “Nah, bro apo nian rahasio kau lagi, ngapo selamo ini kau dak laku-laku,” kato aku penasaran samo dio.
“Bukan idak laku brooo,,,,,susah aku jelaske ceritonyo panjang,” jawabnyo singkat. Sudah aku bujuk-bujuk akhirnyo Malik baru galak cerito, kalu awal kejadian dio idak laku kareno sumpahan uwong tuonyo.
“Waktu emak aku ngandung aku, bapak aku hobi meliharo burung,” sambung Malik. “Emak aku ringam denger suaro burung, jadi mintak bapak aku nyingkirke burung-burungnyo. Tapi masih bae bapak aku meliharo burung,” ungkap malik serius sambil pegang segelas kopi anget di tangan kanan.
“Nah,,,laju apo masalahnyo burung bapak kau, samo kau yang dak laku-laku, broo,” tanyo aku penasaran.
Singkat cerito, Malik neruske omnganyo tadi, “Sangkin ringamnyo emak aku, dio marah-marah yumpahi burung bapak aku. Mugolah lanang dirumah ini burungnyo ilang galo, “ lantak,,,, ilang nian apo idak laju burung bapak Malik?
Ruponyo idak menurut cerito malik, bapaknyo bebalik nyumpahi emaknyo.“kato bapak aku,,,,kalu burung dio ilang galo, bayi yang emak kandung agek bakal jadi apo, lanang idak betino idak,” cerito Malik jelas.
“itulah Broo,,,,mangknyo namo aku dinamoi Malik. Soalnyo emak samo bapak aku saling malik-malike sumpahan,” katanyo sambil ngeluh.
Sedikit penasaran, “Nah, jadi burung kau apo yang ilang, Lik,” kato aku. “Bukan itu masalahnyo Bro,,,,” kato Malik. “Nah, laju apo masalahnyo sampe kau idak laku-laku bro,” desak omongan ke Malik.
Hujan petir yang diluar tadi becaknyo tejigok sudah mulai reda, Malik diem bae ngedem melamun becak punyo masalah sepanjang jaman. Aku cubo terus desak Malik, “Oi Lik, jadi apo masalahnyo, kau dak seneng betino apo,” kato aku ngejer jawaban Malik.
“bukan Broo,,,,” katonyo.“Nah, laju Apo Broo,,,,,kau seneng samo lanang apo,” aku kejer lagi jawaban malik.
Ruponyo jawabanyo masih idak jugo. Sesudah suasana rada tegang dikit, ujung-ujungnyo Malik baru galak jawab. “Aku idak seneng samo lanang apo lagi samo betino bro,,,,” nah nak gilo Malik ngapo pacak dak katek nafsu tu.
“Laju kau nak seneng samo apo brooo,” aku tambah kesel denger cerito malik.
Demlah aku tinggalke bae kalu mak itu, aku nak balek kalu dak katek jawaban pasti. Pas aku nak keluar dari pintu rumah, Malik baru galak ngomong, ”Broo,,,, kau jangan cerito samo sapo-sapo ye, aku seneng samo banci brooo,,,” matekkkkkkkkkkk, Malik la gilooooooo, ai dem kaburrr aiiii wkwkwkwkwkwkwkkw.