Friday, December 6, 2013

SUNDUL MANDUL BUDAYA INDONESIA


Menurut sebagian orang keaneka ragaman suku dan bahasa di Indonesia melahirkan banyak berbagai warisan budaya Nusantara. Baik itu berupa upacara adat, ritual adat, makanan adat, aksesoris adat, nyanyian adat, rumah adat, tanah adat, pusaka adat, suku adat, anak adat, bapak adat, ibu adat, kakek adat, nenek juga adat serta lainya yang mencerminkan budaya asli atau budaya lokal Indonesia.

Di kutif dari ungkapan presiden RI yang pertama Soekarno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya sendiri”.  Tapi menurut saya secara pribadi hal tersebut tidak lebih hanya sebuah ungkapan saja, tanpa makna dan bukti jelas serta depenisi yang dipaparkan.  Sejarah mana yang mesti di ingat tersebut dan bangsa mana yang mesti mengigat itu, jangan-jangan negara lain seperti Belanda, Jepang, Protugis dan Inggris yang mesti mengingat negri kita sendiri, karena Indonesia merupakan mantan tanah jajahan mereka.

Sehingga wajar saja bangsa Indonesia sendiri tidak mengenal budaya karena sudah tentu mereka tidak memiliki apapun di mata dunia, karena sejak dulu pemimpin kita mengajarkan agar selalu mengingat sejarah sebagai bangsa terjajah, bahkan kemungkinan menyuruh bangsa lain untuk mengingat bangsa kita sebagai mantan bangsa jajahan.

Dari pandangan saya, bangsa Indonesia ini tidak punya budaya, dan hanya mengaku-ngaku memiliki budaya, karena hanya ingin tampil beda dan mengikuti trendi massa kini, seperti ajang cari bakat yang hanya populer dalam waktu sekejab dan menghilang selamanya.  Defenisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.

Nah sangat jelas di indonesia hidup beraneka ragam suku, bukan hanya sekedar sekelompok orang saja, ini sudah tentu tidak termasuk didalam depenisi budaya itu sendiri. Bangsa indonesia juga tidak bisa mencari kata yang lebih populer dari budaya untuk menyebutkan produk lokal dari kumpulan-kumpulan suku ini, bahkan Indonesia hanya menjeplak dan mencontek bahasa sansakerta yang banyak digunakan oleh umat hindu di india.

Kenapa bisa begitu karena kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Jika kita melihat hal tersebut, semua budaya yang berada di Indonesia merupakan karya yang di curi dari masyarakat india lalu di klaim oleh indonesia.

Sudah tentu banyak masyarakat Indonesia yang menolak tentang sudut pandang tersebut, hal ini karena mereka tidak mengetahui sama sekali tentang budaya dan sudah di paparkan diatas Indonesia tidak mempunyai budaya, jika mereka masih bersih keras untuk mengaku berbudaya mereka harus kembali kepada akarnya, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta bukan dari bahasa Indonesia, sedangkan di Indonesia mayoritas masyarakatnya tidak memahami bahasa sansekerta.

Ada satu hal yang unik terjadi di indonesia, yakni pihak pemerintah indonesia sangat bersih kukuh ingin mengklain kebudayaan yang berada di tanah air sebagai kebudayaan asli indonesia untuk masuk kedalam situs warisan dunia yang dikelolah oleh UNESCO. Adapun berbagai bentuk warisan dunia itu bisa berupa tempat Budaya dan Alam, serta benda yang berarti bagi umat manusia dan menjadi seb
uah Warisan bagi generasi berikutnya . kebudayaan indonesia yang pernah diajukan seperti keris yakni senjata pusaka yang di klaim asli berasal dari Indonesia ini sebetulnya tidak pernah di budayakan dimasyarakat karena dianggap sebagai senjata tajam dan selalu kena sita ketika ada raziah.


Ini sudah jelas pencerminan budaya yang tidak dikenal oleh penduduk lokal, tidak dikembangkan tapi justru di berantas, percuma saja mendapat pengakuan dunia jika situs warisan dunia tersebut diberantas. Kembali pada kutipan saya.”Bangsa yang melupakan sejarah merupakan bangsa yang lebih besar,”.