Mungkin ada akan ingat dengan nama treemusketer yang sempat
tenar kembali semenjak filem Slumdog Millionaire dengan menampilkan acara road show HOW ONE
TUBE A MILYUNER yang
diadakan di negri india, salah satu pesertanya utamanya sempat ditanyai “Selain
Athos dan Porthos, siapakah satu lagi yang termasuk The Three Musketeers?” ya
tepat sekali Aramis jawabanya.
Athos, adalah
seorang duda yang kecewa akan cinta, tapi mempunyai sifat yang begitu dewasa
karena memang ia adalah yang tertua dibanding rekan-rekannya. Porthos, adalah seorang yang
terbuka, jujur, menyukai anggur, wanita, dan nyanyi-nyanyian. Aramis lebih unik lagi, dia
adalah seorang mantan biarawan yang tahu banyak soal Teologi namun penuh
romantisme. Tapi yang jelas intinya cerita dari Musketer ini mereka adalah
jagoan yang berani melakukan aksi-aksi brilian dan memukau.
Singkat cerita three Musketeers ini merupakan jagoan fiksi
yang dikisahkan hidup pada zaman carut-marut perpolitikan di negara Prancis
abat pertengahan, tapi anda tidak salah
jika menilai cerita Three Musketeer ini hidup kembali di dunia perpolitikan
indonesia yang dilatar belakangi oleh kekuatan media.
Untuk menghadapi pemilu 2014 mendatang saya rasa telah
muncul Three Musketeer indonesia, didalam perebutan kursi kepemimpinan
masyarakat indonesia, genre perpolitikan indonesia lebih condong untuk
memanfaatkan peranan media, lebih tepatnya lagi Pemilihan Presiden 2014 nanti
merupakan ajang pertarungan media.
Berdasarkan pantauan saya secara kasat mata, munculnya Three
Musketeer yang digembar-gemborkan oleh awak media ini, sangat menyerupai cerita
fiksi Three Musketeer karangan Alexandre Dumas, yang
menceritakan carut marutnya dunia perpolitikan di negri Prancis saat abat
pertengahan, didalam asumsinya masyarakat membutuhkan jiwa pemimpin yang berani
melawan ketidak adilan, dan membutuhkan super hero untuk dijadikan
panutan.
Baiklah untuk tiga nama Three Musketeer indonesia ini akan
saya paparkan secara garis besarnya saja, seperti nama Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo seorang pengusaha dan politikus
Indonesia pimpimpan dari PT.
Global Mediacom Tbk yang membawa gerbong media elektronik seperti RCTI, MNCTV,
dan Global TV, grup medianya juga mencakup stasiun radio Trijaya FM dan media
cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid
remaja Genie. Yang mencalonkan diri untuk maju didalam pilpres 2014 melalui
partai Hanura. Sehingga hampir setiap hari kita bisa melihat pemberitaan
didalam televisi mengenai dirinya bersama partai hanura.
Dahlan Iskan yang Mentri BUMN membawahi Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan
surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan
majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia, bahkan hingga saat ini
semakin jaringanya semakin bertambah bahkan mencapai 5 kali lipat dari
sebelumnya. Mentri aktif BUMN ini sontar terkabar mengincar Partai Demokrat
untuk mengusungnya didalam Pilpres mendatang. Bahkan hampir setiap hari
pemberitaan Dahlan Iskan
Dan yang terakhir munculnya nama Joko Widodo, mantan walikota solo yang sekarang menjabat
sebagai gubernur DKI, tidak tahu dengan alasan apa pihak Gramedia kompas setiap
hari selalu menerbitkan pemberitaan mengenai mantan wali kota solo yang hobi
blusukan ini yang digembar-gemborkan maju pada pilpres 2014 mengusung gerbong
PDIP. Informasi yang saya terima
dari rekan saya yang berda di kompas gramedia. Mengklarifikasi penerbitan
pemberitaan tersebut murni dukungan semata, terhadap Jokowi dengan embel-embel
pemunculan sosok baru di dunia perpolitikan
di indonesia.
Nah untuk selanjutnya, kita belum bisa mengetahui secara
pasti apakah Three musketeer indonesia ini akan beraksi dan bertarung kembali
menghadapi perpolitikan indonesia yang sedang runyam, tapi yang jelas aroma
pertarungan media melalui pemberitaan sudah sangat gencar di lakukan untuk
membomingkan tiga nama tokoh Musketeer fiksi ini.
Propil Three
musketeer Idonesia
Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo

Latar-belakang
Hary Tanoesoedibjo lahir dan dibesarkan
di Surabaya Ia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha Hary
adalah bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya bernama Hartono Tanoesoedibjo
dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.
Seusai menamatkan pendidikan
menengahnya di SMAK St. Louis Surabaya,Hary meneruskan pendidikannya untuk
mencapai gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada (1988); serta Master of
Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).
Hary menikah dengan Liliana Tanaja, dan memiliki lima orang
anak yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo,
Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, dan Warren
Haryputra Tanoesoedibjo.
Karir bisnis
Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri,
pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti
Investama Tbk sejak tahun 1989. Bhakti Investama bergerak dalam
bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan,
membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali. Perusahaan tersebut terdaftar
dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka, dan seiring dengan waktu berkembang
semakin besar.
Di masa krisis ekonomi Indonesia pasca
tumbangnya Orde Baru,
Hary melalui perusahaannya banyak melakukan merger dan akuisisi. Pada tahun
2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham PT Bimantara
Citra Tbk, dan kemudian diubah namanya menjadi PT. Global
Mediacom Tbk ketika mayoritas saham sudah dimilikinya.
Sejak pengambil-alihan tersebut, Hary
terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Hary kemudian menjadi
Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga
menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI) sejak
tahun 2003,
serta sebagai Komisaris PT. Mobile-8 Telecom Tbk., Indovision
dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global
Mediacom dan Bhakti Investama. Selain tiga stasiun TV
swasta, yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV, grup medianya juga mencakup stasiun
radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan
bisnis Trust, tabloid remaja Genie.
Pada tahun 2011, Majalah Forbes
merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total
nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.
Karier politik
Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo masuk ke
dunia politik mulai terdengar sejak awal bulan Oktober 2011, yang kemudian
terkonfirmasi ketika ia secara resmi bergabung dengan Partai NasDem
pada tanggal 9 Oktober
2011. Pada bulan November 2011, Hary muncul pada
acara Rapat Pimpinan Nasional Partai NasDem yang pertama. Di partai tersebut,
Hary menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis
Nasional. Sejak ia berkiprah melalui Partai NasDem, Hary mendengung-dengungkan
semboyan Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok
angkatan muda Indonesia. . Menurutnya, di dalam Partai NasDem 70% kadernya
terdiri dari generasi muda.
Pada tanggal 21 Januari
2013, Hary Tanoesoedibjo
mengumumkan bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem karena adanya
perbedaan pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai. Hary
menyebutkan alasan bahwa "politik itu adalah idealisme", dan dirinya
merasa sedih dan sangat berat meninggalkan Partai NasDem yang telah tiga bulan
ia besarkan; apalagi Partai NasDem telah berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan resmi
menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 dengan Nomor
Urutan 1.
Setelah keluar dari Partai Nasdem,
Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura
pada tanggal 17 Februari 2013. Hal ini disampaikan di kantor
DPP Partai Hanura di Jl. Tanjung Karang, Jakarta, dan langsung menduduki posisi
Ketua Dewan Pertimbangan. Ia selanjutnya menjabat Ketua Bapilu dan Calon Wakil
Presiden dari Hanura berpasangan dengan Wiranto.
Kegiatan sosial
Hary Tanoesoedibjo pernah berkecimpung
dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Pusat peride 2003-2007, dengan jabatan Bendahara. Selain itu, ia kerap diundang sebagai pembicara
seminar atau dosen tamu di berbagai perguruan
tinggi.
Kontroversi
Pada bulan Juni 2012, Hary
Tanoesoedibjo diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehubungan
dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak Sidoarjo,
dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan PT. Bhakti
Investama Tbk., perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Tommy diduga
bertindak sebagai perantara untuk memastikan penggantian sebesar Rp 3,4 miliar
dalam bentuk restitusi pajak. KPK menggerebek kantor Bhakti Investama di Menara
MNC di Jakarta Pusat dan PT. Agis yang
terletak di gedung yang sama. Bhakti Investama pernah memiliki saham di PT.
Agis sampai tahun 2006, namun Hary menyangkal keterlibatan dirinya maupun
Bhakti Investama dalam kasus tersebut.
Dahlan Iskan

Awal karier
Karier Dahlan Iskan dimulai
sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda,
Kalimantan
Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan
memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Jawa Pos
Dahlan Iskan adalah sosok yang
menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar,
dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima
tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network
(JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134
surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.
Pada tahun 1997
ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit
di Surabaya,
dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya,
yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV
di Pekanbaru.
Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
Sejak awal 2009, Dahlan adalah
sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai
pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL
ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang
serat optik 4.300 kilometer.
Perusahaaan Listrik Negara (PLN)
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat
menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang
dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah
Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya
bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta
sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada
tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di
Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan
Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)
Pada tanggal 17 Oktober 2011,
Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia
terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia
berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk
melakukan reformasi PLN.
Dahlan melaksanakan beberapa
program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah
restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan
usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.
Beberapa kinerjanya disorot.
Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial
public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi
oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.
Beliau juga giat mendukung
program mobil nasional yang berpenggerak listrik. Namun
pada tanggal 5 Januari
2013, beliau mengalami
kecelakaan saat mengendarai mobil listrik Tucuxi di
kawasan Tawangmangu,
Jawa Timur.
Dahlan Iskan selamat, namun mobilnya rusak parah. Setelah kecelakaannya bersama
Tucuxi, Dahlan Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama
Putra Petir, Dahlan Iskan
mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang akan dipertunjukkan di KTT APEC
di Bali. Mobil listrik tersebut meliputi jenis mobil-mobil sport, bus,
minibus, dan lain-lain, di antaranya Selo, Arimbi dan Gendhis.
Kehidupan pribadi
Dahlan Iskan dibesarkan di
lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat
tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus
dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan
Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis buku
berjudul Ganti Hati pada tahun
2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi transplantasi hati di Cina.
Selain sebagai pemimpin Grup Jawa
Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit
listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan
Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Joko Widodo

Sebelumnya, Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta
(Solo) selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015, namun baru 2 tahun
menjalani periode keduanya, ia mendapat amanat dari warga Jakarta untuk
memimpin Ibukota Negara. Dalam masa jabatannya di Solo, ia didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ia
dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Masa kecil
Joko Widodo lahir dari pasangan
Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia
terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari
sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan
sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu
dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun. Penggusuran yang
dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan
kepemimpinannya kelak setelah menjadi Walikota Surakarta saat harus menertibkan
pemukiman warga.
Masa kuliah dan berwirausaha
Dengan performa akademis yang
dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini
dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.
Selepas kuliah, ia bekerja di
BUMN, namun tak lama memutuskan keluar dan memulai usaha dengan menjaminkan
rumah kecil satu-satunya, dan akhirnya berkembang sehingga membawanya bertemu
Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini,
Jokowi. Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa
berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa
menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk
memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan
mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya.
Karier politik
Wali Kota Surakarta
Dengan berbagai pengalaman di
masa muda, ia mengembangkan Solo yang buruk penataannya dan berbagai penolakan
masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami
perubahan dan menjadi kajian di universitas luar negeri.
Rebranding Solo
Branding untuk kota Solo dilakukan dengan
menyetujui slogan Kota Solo
yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup
progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang
bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi
lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan
kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan
oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar
semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak
segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi
anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006.
Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah
Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007
Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang
diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk
dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di
komplek Istana Mangkunegaran.
Mendamaikan Keraton Surakarta
Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono XII
wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota, sehingga terjadi
pertentangan antara kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng
Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH)
Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang ditunjuk oleh
kedua pihak di dalam satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong
campur tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme
kepemimpinan, dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung
Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih. Penandatanganan kesepahaman ini
didukung oleh empat perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton masih
menolak penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas
Raja dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya
dicegat di pintu utama Keraton di Korikamandoengan. Jokowi akhirnya berperan
menyatukan kembali perpecahan ini setelah delapan bulan menemui satu per satu
pihak keraton yang terlibat dalam pertentangan. Pada tanggal 4 Juni 2012
akhirnya Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton
Surakarta yang didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan
Agung Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi.
Penghargaan
Atas prestasinya, oleh Majalah Tempo,
Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008". Kebetulan
di majalah yang sama pula, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan
panggilan Ahok pernah terpilih pula dalam "10 Tokoh 2006" atas
jasanya memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan di Belitung Timur. Ahok
kemudian akan menjadi pendampingnya di Pilgub DKI tahun
2012.
Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia
juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala
daerah mengabdikan diri kepada rakyat. Bintang Jasa Utama ini adalah
penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil.. Pada Januari
2013, Joko Widodo dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke 3 di dunia atas
keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota
paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya
Jokowi
diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012.
Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari
Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sementara itu Prabowo
Subianto juga melobi PDI Perjuangan agar bersedia mendukung Jokowi sebagai
calon gubernur karena membutuhkan 9 kursi lagi untuk bisa mengajukan Calon
Gubernur. Pada saat itu, PDI Perjuangan hampir memilih untuk mendukung Fauzi
Bowo dan Jokowi sendiri hampir menolak dicalonkan. Sebagai wakilnya, Basuki T
Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan
pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai
Calon Gubernur.
Pasangan ini awalnya tidak
diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim calon petahana yang diperkuat oleh
Lingkaran Survei Indonesia bahwa pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli akan
memenangkan pilkada dalam satu putaran. Selain itu, PKS yang meraup lebih dari
42 persen suara untuk Adang Daradjatun di pilkada 2007 juga
mengusung Hidayat Nur Wahid yang sudah dikenal rakyat
sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009. Dibandingkan dengan partai lainnya,
PDIP dan Gerindra hanya mendapat masing-masing hanya 11 dan 6 kursi dari total
94 kursi, jika dibandingkan dengan 32 kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi
Bowo, serta 18 Kursi milik PKS untuk Hidayat Nur Wahid. Namun LP3ES sudah
memprediksi bahwa Jokowi dan Fauzi Bowo akan bertemu di putaran dua.
Hitung cepat yang dilakukan
sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah
itu, memperlihatkan Jokowi memimpin, dengan Fauzi Bowo di posisi kedua.
Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012
karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Walikota Solo 2010
serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung
beralih kepadanya.
Pilkada 2012 putaran kedua
Jokowi berusaha menghubungi dan
mengunjungi seluruh calon, termasuk Fauzi Bowo, namun hanya berhasil
bersilaturahmi dengan Hidayat Nur Wahid dan memunculkan spekulasi adanya
koalisi di putaran kedua. Setelahnya, Fauzi Bowo juga bertemu dengan Hidayat
Nur Wahid.
Namun keadaan berbalik setelah
partai-partai pendukung calon lainnya di putaran pertama, malah menyatakan
dukungan kepada Fauzi Bowo. Hubungan Jokowi dengan PKS juga memburuk dengan
adanya tudingan bahwa tim sukses Jokowi memunculkan isu mahar politik Rp50
miliar. PKS meminta isu ini dihentikan, sementara tim sukses Jokowi menolak
tudingan menyebutkan angka imbalan tersebut. Kondisi kehilangan potensi
dukungan dari partai-partai besar diklaim Jokowi sebagai fenomena "Koalisi
Rakyat melawan Koalisi Partai". Klaim ini dibantah pihak Partai Demokrat
karena PDI Perjuangan dan Gerindra tetap merupakan partai politik yang
mendukung Jokowi, tidak seperti Faisal Basri
dan Hendrardji yang merupakan calon independen. Jokowi akhirnya mendapat
dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Misbakhun dari PKS, Jusuf Kalla dari
Partai Golkar, Indra J Piliang dari Partai Golkar, serta Romo Heri yang
merupakan adik ipar Fauzi Bowo.
Pertarungan politik juga merambah
ke dunia media sosial dengan peluncuran Jasmev, pembentukan media center,
serta pemanfaatan media baru dalam kampanye politik seperti Youtube.
Pihak Fauzi Bowo menyatakan juga ikut turun ke media sosial, namun mengakui
kelebihan tim sukses dan pendukung Jokowi di kanal ini.
Putaran kedua juga diwarnai
berbagai tudingan kampanye hitam, yang antara lain berkisar dalam isu SARA, isu kebakaran yang disengaja,
korupsi, dan politik transaksional.
Menjelang putaran kedua, berbagai
survei kembali bermunculan yang memprediksi kemenangan Jokowi, antara lain
36,74% melawan 29,47% oleh SSSG, 72,48% melawan 27,52% oleh INES, 45,13%
melawan 37,53% dalam survei elektabilitas oleh IndoBarometer, 45,6% melawan
44,7% oleh Lembaga Survei Indonesia.
Setelah pemungutan suara putaran
kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan
pasangan Jokowi - Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo
- Nachrowi Ramli
mendapat 46,19%. Hasil serupa juga diperoleh oleh Quick Count IndoBarometer
54.24% melawan 45.76%, dan lima stasiun TV. Perkiraan sementara oleh metode
Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02%
melawan 45,98%,Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%. Dan akhirnya pada 29 September
2012, KPUD DKI Jakarta
menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang
baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo
- Prijanto.
Pasca Pilkada 2012
Setelah resmi menang di
perhitungan suara, Jokowi masih diterpa isu upaya menghalangi pengunduran
dirinya oleh DPRD Surakarta., namun dibantah oleh DPRD. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
juga menyatakan akan turun tangan jika masalah ini terjadi, karena pengangkatan
Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak dianggap melanggar aturan mana pun
jika pada saat mendaftar sebagai Calon Gubernur sudah menyatakan siap
mengundurkan diri dari jabatan sebelumnya jika terpilih, dan benar-benar mengundurkan
diri setelah terpilih. Namun setelahnya, DPR merencanakan perubahan terhadap
Undang-Undang No 34 tahun 2004, sehingga setalah Jokowi, kepala daerah yang
mencalonkan diri di daerah lain, harus terlebih dahulu mengundurkan diri dari
jabatannya pada saat mendaftarkan diri sebagai calon.
Atas alasan administrasi terkait
pengunduran diri sebagai Walikota Surakarta dan masa jabatan Fauzi Bowo yang
belum berakhir, pelantikan Jokowi tertunda dari jadwal awal 7 Oktober 2012
menjadi 15 Oktober 2012. Acara pelantikan diwarnai perdebatan mengenai biaya
karena adanya pernyataan Jokowi yang menginginkan biaya pelantikan yang
sederhana. DPRD kemudian menurunkan biaya pelantikan menjadi Rp 550 juta, dari
awalnya dianggarkan Rp 1,05Miliar dalam Perubahan ABPD. Acara pelantikan juga
diramaikan oleh pedagang kaki lima yang menggratiskan dagangannya.
Sehari usai pelantikan, Jokowi
langsung dijadwalkan melakukan kunjungan ke masyarakat.
Protes serikat buruh atas UMP
Selanjutnya, pada 24 Oktober
2012 yang lalu, terjadi
unjuk rasa di Balaikota yang dilakukan sekumpulan buruh dari Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Awalnya buruh menuntut kenaikan UMP menjadi
Rp 2,79Juta, yang ditanggapi ajakan dialog oleh Basuki Tjahaja Purnama dengan
perwakilan buruh. Akhirnya disepakati penggunaan angka survei Kecukupan Hidup
Layak bulan terakhir, dari sebelumnya yang dirata-rata dari data Februari 2012
hingga Oktober 2012, serta berbagai poin lainnya sehingga menjadi 13
kesepakatan.
Jokowi kemudian menyerahkan
penghitungan UMP yang layak kepada Dewan Pengupahan yang awalnya memunculkan
rekomendasi angka Rp1,9Juta. Namun sidang ini diganggu oleh tindakan buruh yang
memanggil kembali perwakilannya, sehingga angka ini baru mewakili kepentingan
pengusaha. Akhirnya disepakati oleh berbagai pihak bahwa Upah Minimum Provinsi
sebesar Rp 2,2Juta yang kemudian ditetapkan oleh Dewan Pengupahan.
Jokowi melakukan berbagai
konsultasi, termasuk dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar, Gubernur Banten,
dan Gubernur Jawa Barat untuk menentukan UMP yang tepat bagi buruh di DKI
Jakarta agar tidak mengalami ketimpangan dengan daerah penyangga, namun masih
layak untuk dinikmati pekerja.
Lelang jabatan
Pada April hingga Juni 2013,
Jokowi menciptakan sistem baru dalam penempatan birokrasi, yaitu lelang
jabatan. Dalam sistem ini, setiap PNS diberi kesempatan yang sama untuk
menduduki posisi yang diinginkannya dengan memenuhi kualifikasi dan mengikuti
tes. Hasil tes diumumkan secara transparan dan pemerintah provinsi menempatkan
PNS tersebut sesuai prestasi dan kualifikasinya.
Hal ini menimbulkan kontroversi
dengan adanya penolakan dari lurah dan camat yang posisinya terganggu akibat
seleksi ini. Salah satu yang menjadi sorotan adalah lurah Warakas yang
mengancam akan memperkarakan sistem lelang jabatan. Ia awalnya menolak
mengikuti seleksi lelang jabatan ini, namun akhirnya berhasil mendapat posisi
di kelurahan Tugu Utara.
Keefektivan lelang jabatan
menjadi pertanyaan setelah Basuki Tjahajapurnama mengakui 60 persen lurah hasil
lelang jabatan tidak memuaskan. Bahkan dalam waktu satu tahun, lurah Ceger dan
bendaharanya, tertangkap melakukan markup anggaran senilai Rp 450 juta dan kini
menjadi tahanan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.
Relokasi warga penghuni waduk
Setelah banjir Jakarta 2013,
diketahui bahwa waduk di Jakarta kesulitan menampung air karena pendangkalan
dan pendudukan oleh warga. Pemprov DKI kemudian melakukan relokasi secara
bertahap terhadap warga yang antara lain menempati lahan waduk Pluit dan Ria Rio.
Setelah melalui berbagai bujukan, termasuk di antaranya makan bersama Gubernur
akhirnya warga bersedia dipindah sehingga waduk bisa dikeruk untuk menghadapi
musim banjir 2014
No comments:
Post a Comment